Bukittinggi, Zaman.co.id – Wakil Walikota Bukittinggi , Ibnu Asis kunjungi Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Bukittinggi, Rabu 30 Juli 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.
Adapun, kunjungan Wawako Ibnu Asis, ke Unit PMI, adalah melirik dari dekat kehidupan lembaga kemanusiaan yang tengah mengalami “anemia” dana dan izin itu.
Kunjungan Wawako Bukittinggi itu, disambut Ketua PMI Bukittinggi, H. Chairunnas, beserta jajaran pengurus, pegawai, dan relawan PMI. Pertemuan yang membawa berkah dengan dialog terbuka di markas merah putih kemanusiaan .
Pada kesempatan itu, Chairunnas mengungkapkan, meski sepanjang tahun 2024 PMI Bukittinggi berhasil memenuhi kebutuhan darah rumah sakit di kota dan sekitarnya, namun tantangannya justru datang dari internal sistem birokrasi, dana hibah yang tak kunjung cair, ungkapnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, dana hibah untuk operasional markas belum keluar. Untuk operasional Juli , kami terpaksa harus cari pinjaman ke pihak lain, ujar Chairunnas jujur .
Tak hanya soal dana , saat ditanya Wawako terkait kendala lain, Chairunnas mengungkap proses perpanjangan izin operasional Unit Donor Darah juga masih belum rampung, jelasnya.
Atas penjelasan ketua PMI Bukittinggi tersebut, Wawako Ibnu Asis langsung menanggapi dengan nada serius. Ia menjelaskan, persoalan tersebut berakar dari masalah nomenklatur yang keliru saat pengajuan.
Sebab, ketika pengajuan tertulis, tercantum Unit Donor Darah, bukan PMI. Ini soal teknis, tapi efeknya besar. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Insya Allah di APBD Perubahan 2025 nanti, persoalan ini bisa tuntas, ujar Ibnu Asis, berjanji mengatasi persoalan PMI Bukittinggi itu.
Namun dibalik masalah tersebut, Wawako tetap menyematkan apresiasi tinggi pada kinerja PMI.
Capaian PMI luar biasa. Ini bukan sekadar soal darah, ini soal nyawa. Kami di Pemko berkomitmen mendukung penuh kerja kemanusiaan PMI untuk lima tahun ke depan, ucap Ibnu Asis berjanji lagi. ( Yet ).
