Pasaman, Zaman.co.id – Dengan adanya Kampung Qur’an, yang di lounching oleh Bupati Pasaman, Sabar AS, di Jorong Muaro, Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Pasaman, Rabu 8 November 2023 kemarin, itu merupakan Implementasi program Pasaman Berimtaq, sudah berkembang hingga ke pelosok Kabupaten Pasaman.
Jorong Muaro itu, adalah kampung terjauh, yang jarak tempuhnya empat jam perjalanan dari Ibu Kota Lubuk Sikaping, kini sudah berasimilasi menjadi kampung qur’an. Tidak hanya anak-anak, para lansia di sana yang belum bisa baca alquran, telah mulai belajar tahfidz, di usia mereka yang sudah renta.
Hal ini, membuat Bupati Sabar takjub dan menggugah nuraninya . Padahal dulu, dikala senja menjelang malam, atau pagi selepas subuh, dari rumah-rumah warga marak terdengar dentuman musik lagu dangdut atau Dj. Namun, dengan adanya program Pasaman Berimtaq, yang terus intens di sosialisasikan Sabar AS, maka sejak dua tahun terakhir, ba’da magrib jelang Isya, atau ba’da subuh jelang dhuha, di kampung Muaro, yang berada di bantaran Sungai batang Lolo, kini hanya lantunan ayat suci alquran yang terdengar merdu, sahut menyahut dari rumah-rumah warga, ungkap tokoh masyarakat di sana. Dan, kini telah Permanen menjadi Kampung Qur’an, dengan di-lounching oleh Bupati Pasaman Sabar AS.
Adapun, peresmiaan Kampung Quran Muaro itu, ditandai dengan pemukulan Gong, yang diawali Gema Takbir oleh Bupati Sabar AS.
Program Pasaman berimtaq benar-benar sudah berjalan cukup baik, ungkap Bupati Sabar AS. Hal itu, dimulai gerakan magrib mengaji, program tahfizd, serta bertambahnya jumlah hafiz/ah yang diwisuda, dari 800-an orang tahun 2022, naik dua kali lipat menjadi 1.600-an orang tahun 2023 ini, jelasnya.
Seterusnya, lanjut Bupati Sabar, sudah pas disandingkan program Pasaman Berimtaq dengan Program Pasaman Cerdas. Target program dimaksud , untuk ‘melahirkan’ generasi muda Pasaman yang berinteleqtual dan berakhlakul karimah, insyaalah terwujud, tuturnya.
Dan, Sabar merasa senang dengan terwujudnya Pasaman Berimtaq. Katanya, alangkah indahnya Kabupaten Pasaman ini, bila di tiap-tiap rumah ada penghapal alquran, ujar Bupati Sabar, usai melounching Kampung Qur’an di Jorong Muaro tersebut.
Dimana, “selesai magrib baca alquran, selesai subuh baca alquran. Dan usahakan, tiap satu minggu tamat satu juz,” pinta bupati.
Lebih jauh dijelaskannya, bahwa orang yang baik itu, adalah orang yang rutin belajar alquran dan lebih baik lagi orang yang mengajarkan alquran.
Jika sudah hapal alquran, terus lanjut untuk mengamalkan isi kandungan alquran dalam kehidupan sehari-hari, papar Bupati Pasaman ini.
Ini merupakan sejarah , berdirinya ” Kampung Qur’an” di Jorong Muaro, Nagari Muaro Sungai Lolo, yang pertama di kabupaten Pasaman, ungkap Sabar yang juga menyampaikan apresiasinya pada masyarakat setempat.
Sementara, Ketua Pelaksana Lounching Kampung Quran, H. Alwi, SPd melaporkan, bahwa kegiatan kampung Quran Muaro Sungai Lolo berawal dari keprihatinan, melihat generasi muda sudah jauh dari alquran, apalagi ditengah kemajuan teknologi sekarang.
Padahal, lanjut H. Alwi, Kampung Muaro dulunya banyak berdiam ulama dan ustadz besar, yang menyebarkan agama Islam. Diantaranya Syekh Umar dari Sungai Pandahan, Syekh Sutan Usman Tuanku Mudo dan lainnya.
“Semoga Pasaman menjadi Serambi Mekahnya Sumatera Barat yang Qur’ani,” do’a Haji Alwi.
Hal itu juga disampaikan Pembina Kampung Quran Muaro, H. Maswir, Lc. Menurutnya, sepulang menyelesaikan kuliah di Mesir, ia mencoba untuk mendirikan kelompok baca alquran, yang dimulai dari lingkup keluarga.
“Kita mulai sejak 2021, terbatas kalangan keluarga yang berjumlah 30 orang waktu itu. Kemudian terus berkembang, menjadi kelompok-kelompok baca alquran di kampung-kampung yang ada di Nagari Muaro Sungai Lolo.
“Tahun ini sudah ada 6 kelompok di Kampung Muaro, 3 kelompok di Sungai Lolo dan 2 kelompok lagi di Jorong Pintuai. Totalnya 11 kelompok dengan jumlah 433 orang,” papar H. Maswir.
Kini, Kampung Quran Muaro Sungai Lolo, mengadakan berbagai kegiatan rutin, berupa maghrib mengaji, Majelis Quran, Tarbiyatul Qur’an, Tahfizd Qur’an, Takhyah dan Saritilawah, jelasnya.
Selanjutnya, bagaimana hal ini capaian tidak sekedar kampung qur’an, namun lebih dari itu, dimana nantinya Nagari Muaro Sungai Lolo menjadi Kampung Penghapal Alqur’an, tekad Maswir.
Hal senada juga disampaikan KUA Mapattunggul Selatan, Syahrijal, SHI, MH. Katanya, disamping adanya dorongan dari Kemenag Pasaman, dirinya juga punya keinginan besar, untuk membina terlaksananya kampung quran Muaro Sungai Lolo.
Apalagi, Setiap bulan kami melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap guru mengaji, serta terus memantau perkembangan hafidz dan hafidzah di masing-masing kelompok, tutur Syahrijal.
Kemudian dipaparkannya, bahwa kampung quran perdana ini, diwacanakan menjadi ‘pilot project’ bagi Kemenag Pasaman, untuk di ‘scanning’ kepada kampung-kampung lainnya di kabupaten Pasaman.
Harapannya. akan tumbuh kampung-kampung quran lainnya di Kabupaten Pasaman, kata Pak KUA ini.
Guna kelancaran dan pengembangan ” Kampung Qur’an” jorong Muaro itu, Bupati Sabar AS menyerahkan sumbangan 120 Alqur’an dari Pemkab Pasaman dan Kemenag, ditambah bantuan dari Baznas Pasaman. ( Sol ).