Pasaman, Zaman.co.id. – Bupati Pasaman, Welly Suhery, buka resmi Festival Bahasa (FTB) Ibu se- kabupaten Pasaman, bertempat di SDN 05 Lubuk Sikaping, Kamis, 23 Oktober 2025. Dimana, salah satu wadah untuk mengembalikan rasa cinta bahas daerah dikalangan daerah.
Dan, festival yang di inisiasi oleh balai bahasa sumatera Barat tersebut, diikuti oleh siswa siswi dari tingkat Sekolah dasar ( SD ) dan Sekolah menengah Pertama ( SMP ) se Kabupaten Pasaman.
Adapun, kegiatan tersebut, dihadiri plt Kadis Pendidikan Pasaman, Gunawan, Kabid Paud dan FTB dinas pendidikan Pasaman Mayonis, Kepala sekolah, dan majelis guru pendamping peserta festival.
Dalam laporannya ketua Pelaksana Kabid Paud dan PNF Dinas Pendidikan Pasaman, Mayonis, menjelaskan, untuk kegiatan FTB ini diselenggarakan, Lomba menulis cerita ,Lomba Bercerita, Lomba berdendang, lomba menulis dan membaca pantun dan lomba berpidato.
Mayonis juga menambahkan, jumlah peserta untuk tingkat SD sebanyak 91 orang, dan tingkat SMP sebanyak 40 orang, sementara untuk juri berasal dari pimpinan komunitas suduik Tando, Pegiat Budaya dan majelis guru tingkat SLTA.
Dalam kesempatan yang sama, PLT Kadis Pendidikan Pasaman, Gunawan, kepada peserta mengajak, kiranya dapat menjadikan lomba tersebut sebagai ajang mencari pengalaman dan dilaksanakan di kehidupan sehari hari dan jadilah diri sendiri
Perjalanan masih panjang, ditangan kalian lah Pasaman kedepan, untuk itu jangan sia siakan masa anak anak dan muda dan teruslah belajar dengan tekun, dan pendidikan bukan hanya disekolah akan tetapi bisa dirumah atau fasilitas pendidikan lainya, ungkap Gunawan.
Sementara, Bupati Pasaman, Welly Suhery, dalam arahannya mengatakan, Bahasa ibu bukan sekedar kata dan suara tetapi sebuah jiwa dari kebudayaan kita, dan didalamnya tersimpan kasih sayang orang tua, petuah para leluhur dan kebijakan yang membentuk jati diri sebagai orang Pasaman.
“Kita berharap dengan adanya kegiatan festival bahasa ibu ini akan dapat menjaga pelestarian budaya leluhur dengan hati dan penuh cinta, dan anak anak kita akan dapat memahami yang terkandung dalam bahas ibu ini,” ujarnya.
Kemudian, Bupati Welly juga menjelaskan, Menjaga budaya warisan leluhur itu tidaklah mudah, apa lagi ditengah kemajuan teknologi sekarang, untuk itu akar budaya kita jangan sampai tergeser oleh kemajuan zaman.
Terus, Bupati Welly mengajak anak anak peserta, kiranya dapat mengikuti kegiatan dengan baik, tunjukan kemampuan terbaik, dan jadikan ajang ini sebagai wadah untuk menambah ilmu, belajar dan mencintai bahas dan budaya daerah terutama Pasaman.
Juga Bupati Welly Suhery menyampaikan rasa keyakinannya terhadap anak anak di Pasaman, akan mampu menjadi generasi terdidik ,santun dan berbudaya selaras dengan. Visi Pasaman Bangkit ,berkarakter, maju dan berkelanjutan . ( Sol )

















