Bukittinggi, Zaman.co.id – Sabtu, 6 September 2025 kemarin, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias,SH, menyambut ratusan perantau yang Kurai Limo Jorong, yang berdomisili di Provinsi Riau dalam muhibah “wisata adat manyilau kampuang”.
Adapun, muhibah rang Kurai perantau Riau tersebut , ke kampung halaman mereka, dimaksudkan untuk mengenal kembali adat istiadat mereka (Rang Kurai), khususnya bagi generasi muda yang lahir dan dibesarkan di perantauan.
Dimana, kegiatan berlangsung di rumah Dinas, Sabtu 6 September 2025 , ikut hadir, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Sekda Rismal Hadi, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai serta Budo Kanduang dalam suasana penuh kekeluargaan.
Sementara, dalam rombongan hadir sesepuh dan Pembina IKKLJ Provinsi Riau Zulhaq Kari Mangkudun.
Di hadapan ratusan perantau Rang Kurai Provinsi Riau , Ramlan menyebut pertemuan menjadi ajang silaturrahmi antara masyarakat Bukittinggi dengan para perantau.
Para perantau” tentu memiliki kontribusi untuk memajukan kota Bukittinggi .
Kegiatan manyilau kampuang tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi tapi juga menjadikan sarana memperkenalkan peran pemerintah kota sebagai kota perjuangan,papar Ramlan.
Terus, Wako Ramlan, mengatakan , bahwa hubungan kota Bukittinggi dengan Jogyakarta dan Jakarta, tidak dapat dipisahkan karena 3 kota pernah sama-sama jadi ibu kota negera ulas Ramlan mengurut kebelakang sejarah Bukittinggi .
Untuk itu, Walikota Ramlan berharap, adanya dukungan dan doa bagi kita bersama agar status kota Bukittinggi sebagai kota perjuangan dapat diakui Negara secara tertulis.
Sebelumnya, ketua pelaksana silaturrahmi perantau dengn dunsanak nan di kampuang menyatakan kegiatan, mereka lakukan bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dengan masyarakat Kurai yang telah lama merantau ke daerah Riau. Jadi kami ingin mengenalkan kembali adat Kurai, khususnya bagi generasi muda yang besar dan dilahirkan din perantauan.
Ada banyak hal yang positif yang ditimbulkan dari kegiatan ini, apresiasi kegiatan ini”, ujar Ketua Kerapatan Adat Kurai Limo Korong Dt. Sati.
Pada kesempatan itu , Nyiak Sati, mengatakan pentingnya mengenal kembali adat Kurai, khususnya bagi generasi yang lahir dan dibesarkan di perantauan. ( Yet ).