Pasaman, Zaman.co.id. – Adanya, pembentukan petani milenial, dalam kelompok Brigade Pangan (BP), adalah upaya untuk menjaga ketahanan pangan dan merupakan langkah konkrit strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan, yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Pasaman.
Dimana, kehadiran BP ini, akan merealisasikan program unggulan dengan membuka lapangan kerja, karena 1 BP melibatkan 15 petani milenial, yang diharapkan dalam operasional BP ini dapat memberikan kontribusi pendapatan untuk pengelolaannya. BP yang merangkul kaum milenial dalam bentuk petani milenial pada kelompok Brigade Pangan ini berfokus pada anak muda dengan semangat pertanian modern, orientasi bisnis, dan kemahiran teknologi.
“Ini akan membuka lapangan kerja baru, melibatkan anak muda dalam bentuk petani milenial, menjadi garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah,” ungkap Bupati Pasaman Welly Suhery usai pelantikan 5 kelompok Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Pasaman, Jum’at 14 November 2025 kemarin.
Kemudian, dijelaskan Bupati Welly Suhery, bahwa Brigade Pangan, adalah program unggulan dari Kementerian Pertanian, yang merekrut anak muda untuk menjadi kelompok “Petani Milenial” dan menjadi garda terdepan pertanian modern di Kabupaten Pasaman.
Dan, program ini bertujuan, mengelola lahan pertanian secara terstruktur dan modern untuk meningkatkan produktivitas, serta mewujudkan swasembada pangan nasional dan yang tidak kalah penting adalah, dapat merekrut anak anak muda produktif untuk kreatif dalam pertanian, tambahnya.
Untuk itu, Bupati Welly berharap, selain membuka lapangan kerja baru, kehadiran Brigade Pangan ini menjadi garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
Sesuai petunjuk Kementerian Pertanian, untuk melaksanakan program ketahanan pangan, terutama dalam peningkatan produksi padi, Brigade Pangan akan membantu kita dalam proses ekspansi atau peluasan penanaman padi di Pasaman, jelasnya mengingatkan.
Tak itu saja, Bupati Welly juga berharap, Brigade Pangan bisa mendorong peningkatan produktivitas para petani lokal, yang sebelumnya setahun 2 kali panen, dengan keberadaan Brigade Pangan menjadi 3 kali panen, terangnya optimis.
Dengan adanya Brigade Pangan, lanjutnya , para petani bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi harga pangan, kelangkaan, hingga potensi krisis pangan, sehingga kita semua bisa hidup dalam kondisi yang lebih sejahtera dan aman, ujarnya.
Terus, kehadiran Brigade Pangan ini, dapat meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas pertanian, mengelola lahan secara optimal dengan teknologi modern dan sistem yang terstruktur untuk meningkatkan hasil panen kedepannya di Kabupaten Pasaman, ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Prasetyo, mengatakan, bahwa kehadiran Brigade Pangan secara teknis, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, memperkuat ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Prasetyo menganalisanya, jika dalam konsep teknisnya, skala pengelolaan nantinya satu kelompok Brigade Pangan dapat mengelola sekitar 200 hektar lahan.
Juga dijelaskannya, bahwa dukungan yang disiapkan untuk hal tersebut oleh pemerintah adalah, satu kelompok didukung dengan modal 2-2,5 Milyar, yang dipergunakan utk membeli alat mesin pertanian berteknologi tinggi dan pendampingan.
Kadis Pertanian Pasaman ini menambahkan, pola ini akan menjadi pola integrator hulu ke hilir, dimana Brigade Pangan berperan sebagai penghubung yang mengelola pendapatan, dan para anggota diharapkan bisa memiliki potensi penghasilan minimal Rp10 juta setiap bulannya.( Sol/Mul )

















