Padang, Zaman.co.id – Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH mengapresiasi nagari-nagari di Sumatera Barat yang masih melaksanakan alek nagari. Senator asal Sumbar ini selalu berupaya memenuhi undangan dari panitia alek nagari sebagaimana yang dilaksanakan di Sialang Nagari Tandikek Utara, mulai tanggal 15 sampai dengan 28 Juni 2023
“Saya mengapresiasi Sialang Nagari Tandikek Utara yang melaksanakan Alek Nagari yang menampilkan kesenian dan budaya yang ada di Padang Pariaman,” ucapnya.
Dikatakan Leonardy, sebagaimana kita ketahui, Padang Pariaman terkenal dengan seni dan budayanya, seperti Budaya Tabuik, keseniannya Indang Piaman dan Gendang Tasa. Juga Ulu Ambek, Randai, silat serta lomba layang-layang.
“Seni dan budaya ini harus kita jaga, harus kita kawal. Diharapkan kita masyarakat terus mengawal seni dan budaya di Padang Pariaman. Kita itu termasuk pemerintah daerah, supaya seni dan budaya Padang Pariaman itu tetap mengakar di tengah-tengah masyarakat. Khususnya generasi milenial agar tidak tercerabut karena pembangunan,” tegas Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu.
Orang yang kreatif dan inovatif serta mahir dalam bidang seni memang butuh tempat berlatih seperti laga-laga ini dan butuh tempat untuk menyalurkan kreativitas dan hasil inovasi mereka. Salah satunya di alek nagari. Begitu juga dengan budaya yang berlaku di daerah kita. Semakin sering mereka tampil dan mendapat apresiasi, tentu makin kreatif dan inovatif mereka dalam mempertahankan dan mengembangkan kesenian Sumatera Barat umumnya dan Padang Pariaman khususnya.
Leonardy juga mengungkapkan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur perlu dilestarikan. Tabuik sudah merupakan budaya. Buru babi sudah merupakan tradisi atau budaya nenek moyang kita untuk membasmi hama. Dan selesai panen, diadakanlah lomba layang-layang.
“Budaya ini perlu dilestarikan. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan melaksanakan alek nagari. Alek nagari ini harus terus dilaksanakan untuk melestarikan seni dan budaya di Padang Pariaman khususnya dan Sumatera Barat umumnya,” ujar pria yang akrab disapa Bang Leo itu.
Ketua Panitia, Ismail mengatakan kegiatan alek nagari ini merupakan pelaksanaan niat didirikannya laga-laga ini dulunya. Pelaksanaan alek nagari bertujuan untuk meningkatkan seni dan budaya Padang Pariaman serta meningkatkan silaturahmi antara ranah dan rantau.
Dikatakan Ismail, Alhamdulillah alek nagari ini bisa kita laksanakan dengan dukungan dari para donatur, perantau dan orang-orang di kampung. Butuh kebersamaan kita agar alek nagari itu berlansung dengan lancar dan sukses.
“Terima kasih Abang Leonardy, Abang Ambo yang telah mendukung pelaksanaan alek nagari ini,” ungkapnya.
Ismail menjelaskan, selama alek nagari ada Ulu Ambek yang dilaksanakan pada tanggal 13-15 Juni 2023, penampilan silat pada 20-22 Juni, penampilan sanggar seni 21-22 Juni, buru babi 22-23 Juni indang 21-28 Juni. Juga ada lomba layang layang, panjek batang pinang dan tembak kaco. Kegiatan-kegiatan ini diselenggarakan selama 15 hari.
Tokoh masyarakat yang juga Sekretaris KAN Tandikek H. Ali Idris Dt. Mudo menyambut baik dilaksanakannya alek nagari di Sialang Tandikek ini.
“Kami atas nama tokoh masyarakat mengucapkan selamat datang kepada tokoh dan tamu undangan, terima kasih kepada Pak Leonardy yang telah berkenan hadir di alek nagari kami. Terima kasih atas dukungannya terhadap kelancaran dan kesuksesan acara ini,” ungkapnya.
Dikatakan Dt. Mudo, keberadaan alek nagari ini merupakan wujud terimakasih kepada masyarakat kita yang telah menyerahkan tanahnya kepada nagari untuk dijadikan laga-laga guna pengembangan adat istiadat, seni dan budaya yang dilakukan oleh tokoh masyarakat kita, Riva’i Marlaut. “Dia menginginkan lokasi ini digunakan untuk pengembangan seni dan budaya kita. Di laga-laga ini juga dimanfaatkan untuk mengikat silaturahmi seluruh masyarakat Tandikek lamo yang kini telah dimekarkan menjadi empat nagari,” ungkapnya.
Bupati Padang Pariaman yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Padang Pariaman Drs. H. Anwar, M.Si menyebutkan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman di bawah kepemimpinan Bupati Suhatri Bur sangat memperhatikan pengembangan seni dan budaya di Padang Pariaman. “Kita di Padang Pariaman mendorong semua seni dan budaya didaftarkan sebagai warisan budaya. Dan cagar budaya yang ada diusulkan sebagai cagar budaya nasional,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan, saat ini tambua tasa dan tradisi malamang telah ditetapkan sebagai warisan budaya. Dengan dijadikannya warisan budaya maka akan banyak program-program dari pemerintah pusat ke daerah kita. Makam Syekh Burhanuddin pun telah ditetapkan sebagai cagar budaya tak benda. Diharapkan menjadi cagar budaya nasional, karena sudah terkenal. “Mohon dukungan dari Bang Leo agar semakin banyak cagar budaya kita yang terdaftar di tingkat nasional,” ungkapnya.
Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Satpol PP Sumbar, H. Irwan Dt. Rajo Nando, S.Sos, MM mengatakan Gubernur Mahyeldi sangat mendukung pelaksanaan alek nagari di Sialang Tandikek ini. “Pak Gubernur untuk kegiatan kemasyarakatan ini sangat peduli sekali,” ungkapnya.
Irwan menyambut baik diadakannya kesenian dan budaya di nagari. Katanya, jika ingin melihat kesenian nagari di Padang Pariaman liatlah Ulu Ambek. “Keberadaan laga-laga memperliatkan besarnya perhatian anak nagari terhadap seni dan budaya mereka,” ujarnya lagi.
Dia juga memuji alek nagari di Padang Pariaman tidak ada yang bertabrakan. Selalu dilaksanakan bergantian diantara nagari-nagari yang ada. Ini membuktikan adanya silaturahmi, saling menghargai yang erat antara niniak mamak dan tokoh-tokoh di Padang Pariaman. (RD)