Bukittinggi, Zaman.co.id. – Korban kebakaran yang menghabiskan 10 buah rumah, terima bantuan dari
Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), bantuan diberikan kepada delapan keluarga korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal di Kelurahan Birugo, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, serahkan bantuan secara simbolis di Kantor Lurah Birugo. Setiap keluarga korban menerima bantuan senilai Rp 6 juta untuk biaya sewa rumah selama satu tahun.
Sementara Dinas Sosial turut salurkan bantuan perlengkapan rumah tangga, pakaian, serta kebutuhan dasar lainnya. Bantuan diberikan agar warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran dapat segera menempati rumah baru dan kembali beraktivitas,”harap Ramlan Nurmatias, Kamis (30/10/2025).
Ia menegaskan, seluruh bantuan Baznas disalurkan secara transparan dan langsung kepada pemilik rumah kontrakan melalui bukti kwitansi resmi sebagai bentuk pertanggungjawaban, uang ini sudah kami serahkan ke pemilik rumah. Bapak tinggal pindah, jangan lama-lama di pengungsian. Kasihan anak-anak, ibu-ibu juga tidak nyaman,” tutur Ramlan kepada penerima manfaat.
Bantuan senilai total Rp.48 juta bersumber dari program Bukittinggi Peduli Baznas. Pemerintah juga menyiapkan dukungan tambahan melalui dana Korpri bagi warga yang masih membutuhkan bantuan lanjutan.
Berharap bantuan tidak hanya meringankan beban materi, tetapi juga memulihkan semangat warga. “Semoga seluruh keluarga yang terdampak diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” ulas Ramlan.
Salah satu warga korban kebakaran menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian pemerintah. “Baik dari Dinas Sosial maupun dari Pemko sendiri, semuanya cepat tanggap. Sejak awal kejadian, bantuan makanan, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga langsung diberikan,”
Kebakaran terjadi pada Selasa (28/10/2025) siang di kawasan padat penduduk Jalan Hafid Jalil, Tarok Dipo, Kelurahan Birugo. Api melalap sepuluh rumah yang berdiri berdekatan di kawasan sekitar Kantor Pajak Pratama Bukittinggi.
Salah seorang saksi, Intan, menceritakan detik-detik kebakaran. “Aku sama adik baru pulang dari kampung. Pas lihat ke belakang, ternyata sudah terbakar. Rumah itu kosong, yang punya lagi tidur. Aku langsung teriak ‘Api! Api!’ sampai dia bangun,” tuturnya.
Kapolsek Kota Bukittinggi, AKP Mazwanda, api diduga berasal dari dapur salah satu rumah kontrakan yang ditinggal pemiliknya berdagang di pasar. “Cuaca panas dan angin kencang membuat api cepat menyebar ke rumah-rumah di sekitarnya,”
Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, termasuk bantuan dari Kabupaten Agam. Api baru berhasil dipadamkan dua jam kemudian setelah petugas berjibaku di gang sempit pemukiman. Tidak ada korban jiwa, namun enam warga sempat pingsan akibat syok dan paparan asap. Kerugian material ditaksir lebih dari Rp500 juta.
Pemerintah Kota Bukittinggi berkomitmen terus mendampingi para korban hingga pulih sepenuhnya. Bantuan dari Baznas dan Dinas Sosial diharapkan untuk memulihkan warga untuk kembali membangun kehidupan yang baru imbas musibah kobaran api ( Yet )




 
							












