Bukittinggi,Zaman.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi Rismal Hadi, menyesalkan masih ada oknum pegawai dilingkungan pemerintahan Kota Bukittinggu tidak taat aturan .
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ANS), harusnya memberikan contoh yang baik serta mematuhi aturan yang berlaku di negeri ini .Ini kita pula yang melanggar.”, sesal Rismal Hadi sekaitan terjaringnya oknum ASN .
Rismal, menyatakan hal itu menjawab pertanyaan terkait dengan terjaringnya dua unit kendaraan roda dua plat merah aset Pemko Bukittinggi, dalam operasi patuh yang berlangsung di jalan kawasan tertib lalu lintas kegiatan Operasi Singgalang tahun 2025.
Dua unit kendaraan roda dua itu terjaring saat meluncur di jalan Sudirman , kota Bukittinggi. Pada kesempatan yang sama di kawasan tersebut sedang berlangsung operasi patuh singgalang tahun 2025 . Saat itulah dua oknum ANS di Lingkungan Pemko Bukittinggi, terjaring ketika hendak meluncur dilokasi dengan kendaraan dinas ( plat merah ).
“Ketika kami periksa mereka tidak mampu memperlihatkan kelengkapan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraann (STNK)”, kata Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polresta Bukittinggi Ipda Azriyandi, Selasa 22 Juli 2025.
Menjawab pertanyaan Kapolreta Bukittinggi Kombes Pol Rully Wijayanto mengatakan pihaknya selama operasi itu berlangsung tidak melakukan tebang pilih. Kita tidak pandang bulu itu siapa, kalau melanggar peraturan lalulintas dan tidak sesuai ketentuan selama operasi berlangsung dari tanggal 14 Juli sampai 27 Juli 2025 tetap kami tilang”, ujar Kapolresta melalui KBO Satlantas Ipda Azriyandi.
Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nauli Handayani, menjawab pertanyaan tidak menampik dua petugas di lingkungan Institusinya terjaring Operasi Patuh Senggalang tahun 2025.
Ia mengatakan dua unit kendaraan roda dua tersebut tidak mati pajak. Pajaknya sudah dibayar. Cuma plat nomor Polisi yang belum diganti. “Saya dah peringati mereka agar menganti plat nomor kendaraan”, papar Handayani.
Menurutnya, staf yang terjaring itu merupakan PLKP BKKBN perwakilan Sumatera Barat. Tentu hal ini akan saya laporkan pada atasan mereka. ( Yet )