Pasaman, Zaman.co.id – Sepertinya, perlu penanganan serius dan maksimal, atas bencana banjir yang melanda kawasan Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.
Kini, yang dilanda banjir daerah pemukiman warga, di Jorong Pandam dan Tabing Nagari Kotolagi Kaciak, Kecamatan Bonjol, sekira pukul 00.30 WIB, dini hari tadi, Kamis 20 juli 2023 ini.
Padahal, kejadian banjir yang dialami masyarakat Pandam ini bukan kali pertama, sudah terus berulang tiap tahun kala curah hujan tinggi mengguyur daerah tersebut.
Dimana pemukiman masyarakat yang berada di pinggir sungai Air Dareh Jorong Pandam, yang tidak lagi memiliki pembatas air (beton) menjadi ancaman sewaktu-waktu debit air melimpah.
Sementara, Kalaksa BPBD Pasaman, Alim Bazar mengatakan, bahwa tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur daerah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat sejak Rabu kemarin malam, membuat meluapnya Anak Air Dareh mengakibatkan banjir menghantam rumah-rumah warga.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Alim Bazar, sejumlah masyarakat terutama anak-anak dan orang tua di ungsikan ke SDN 13 Pandam dan fasilitas umum lainnya. Ada sekitar 50 KK yang mengungsi.
Namun, dari peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa. Sedangkan, dampak banjir bandang tersebut, 8 unit rumah warga dan satu unit rumah ibadah rusak, tuturnya.
Selain itu, juga mengakibatkan tebing sungai dareh Jorong Pandam amblas. Dan, longsor tebing sungai Aia Dareh Pandam, juga mengakibatkan jalan beton yang digunakan masyarakat ambruk, jelasnya.
Untuk itu, saat ini TRC BPBD Pasaman, telah melakukan pendataan kebutuhan dasar warga terdampak untuk di drop dari gudang logistik. Begitu juga dengan pembersihan sisa material banjir, telah dilakukan. Termasuk Rumah ibadah juga dibersihkan. Harapan Slim Bazar, tidak ada banjir susulan, agar warga bisa kembali ke rumahnya, pintanya.
Sebelumnya, pada hari Jumat 27 Mei 2022 lalu, pernah juga terjadi banjir di Jorong Pandam, Nagari Limo Koto Kecamatan Bonjol, Pasaman. Hal itu, juga meluapnya aliran sungai Aia Dereh yang berada di pinggir pemukiman warga, yang menghantam rumah warga.
Dampak bencana ketika itu, satu unit rumah semi permanen hanyut dibawa arus sungai, rusak berat 3 unit, rusak sedang 16 unit, dan rusak ringan 30 unit. Kemudian satu unit Mushola rusak ringan.
Waktu itu, masyarakat langsung mengungsi ke daerah ketinggian di SDN 13 Pandam. ( Sol/Romi ).
