Pasaman, Zaman.co.id – Sebagai tokoh muda, yang juga Ninik Mamak Nagari Tanjung Beringin, kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman, Yuli Fernadi ( YF ) Katik Samad, kini berupaya mengembalikan dan memberikan ruang terhadap seni budaya Minang, yang terkesan telah lama mati suri, di Ranah minang, terutama Pasaman, yakni, Randai.
Untuk itu, agar seni budaya asli minang itu tidak “tenggelam” oleh seni mederen saat ini, makanya Tokoh Muda Barisan Ninik Mamak Nagari Tanjung Beringin Yuli Fernadi tersebut, menggagas kembali penampilan Kesenian tradisional randai. Itu dimulainya di kampungnya Nagari Tanjung Beringin, pada Kamis 14 September 2023 malam. Dan, sukses mengembalikan semangat muda mudi serta kaum tua yang menyaksikan waktu itu.
Meskipun masih muda, YF Katik Samad, justru berfikir jauh kedepannya agar generasi muda mengenal seni budayanya sendiri. Apalagi, saat ini intensitas randai sudah tidak seriuh generasi pada era tahuan 80-an. Sehingga tak banyak lagi masyarakat menghidupkan panggung randai di tengah-tengah kampung.
Terus, tokoh muda Nagari Tanjung Beringin ini, berinisiatif membuka kembali gelanggang randai di daerahnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk menjaga kelestarian kesenian tradisonal randai , agar tetap terjaga dan tidak dilindas oleh perkembangan zaman.
Dengan semangat dan kepeduliannya ,Yuli Fernadi bersama grup randai Ranah Minang Sakato, menampilkan kesenian randai tersebut di kenagarian Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping.
YF Katik Samad mengatakan,“Kita mencoba kembali menyemarakkan tradisional randai ini ditengah riuhnya para pecandu gadget yang telah mendera sebagian besar masyarakat kita khususnya para generasi muda”.
Sepertinya, adanya niat tulus dan tekad yang bulat, dari YF Katik Samad itu, disanbut baik oleh para tokoh dan masyarakat Tanjung Beringin dan umumnya Lubuk Sikaping.
YF Katik Samad juga menyampaikan, ” kita akan selalu optimis dan terus berupaya kedepannya untuk selalu menggelar latihan bersama dengan grup randai , yang ada saat ini.
Kita ingin kedepannya randai ini akan terus menjadi tontonan masyarakat dan generasi muda dan akan menggelarnya minimal sekali dalam sebulan,” katanya.
Adapun tujuan lain, lanjut Khatik Samaik, bagaimana untuk bisa menghidupkan kembali kesenian tradisional randai ini, untuk mewadahi aktifitas khususnya para generasi muda agar bisa mengenal tradisi lama yang saat ini mulai redup ditelan era yang serba modern.
Meskipun tak mudah, “Kita akan berupaya secara intens untuk membius para generasi muda agar tahu tradisi randai ini dan tahu cara untuk melestarikannya dikemudian hari,” ungkap tokoh muda yang akrab disapa Feri ini.
Atas gagasan Katik Samad ini, Ketua grup randai Ranah Minang Sakato, Pradis Pra Utama mengucapkan terima kasih kepada Yuli Fernadi yang telah memperkenalkan kembali grup randai Ranah Minang Sakato kepada masyarakat.
Saya atas nama pribadi dan grup randai Ranah Minang Sakato mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada YF Khatik Samaik salah satu Niniak Mamak Tanjuang Beringin ini. Berkat kegigihan beliau, kita bisa kembali memperkenalkan tradisi randai ini di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Ia juga menyebutkan, bahwa YF Khatik Samaik yang saat ini telah diangkat sebagai dewan pembina grup randai Ranah Minang Sakato memang bertekad untuk mengembalikan jati diri grup randai ditengah-tengah masyarakat.( Sol/Romi )