Pasaman, Zaman.co.id – Dengan bijaksana, Bupati Pasaman, Welly Suhery, meminta seluruh persoalan terkait progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Bonjol, agar dievaluasi secara kasus per kasus, tidak digeneralisasi.
Intinya, jangan general kan masalahnya. Prinsipnya, perusahaan tetap beroperasi, masyarakat tidak dirugikan, dan semuanya sesuai hukum, pinta Bupati Pasaman ini, dalam acara sosialisasi Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) di Aula Camat Bonjol, Rabu, 11 Juni 2025.
Bupati Welly juga mengatakan, pentingnya investasi untuk menopang pembangunan di tengah menurunnya dana transfer pusat. Namun demikian , stabilitas dan kepentingan masyarakat tetap harus diutamakan. “Investor untung, masyarakat juga harus untung, ” ungkapnya.
Dan, Bupati Welly juga menyampaikan terima kasihnya kepada PT. Medco Geothermal Sumatera (MGSu) dan meminta agar tenaga kerja lokal Bonjol diprioritaskan, dalam pelaksanaan proyek.
Sementara, Site Manager PT MGSu, Sigit Widiatmoko, mengungkapkan, bahwa proyek sempat tertunda sejak 2019 akibat pandemi, dan baru aktif kembali sejak November 2023. Kini proyek memasuki tahap pengeboran awal (‘Parklane’) dengan target produksi listrik 35.000 Volt pada 2032 mendatang.
Adapun, pengeboran dilakukan di dua titik, yakni , Bonjol 1 dan Bonjol 3. Kemudian , sosialisasi juga diisi dengan diskusi terbuka antara masyarakat, PT MGSu, dan Pemkab Pasaman. ( Sol/Mul )
