Jakarta, Zaman.co.id. Keseriusan Bupati Pasaman, Sabar AS, dalam mewujudkan “Pasaman tujuan wisata”, memang luar biasa. Usai Audiensi ke Kementerian Pariwisata, kini ia dan jajarannya Audiensi ke BMKG. Dan, Kabupaten Pasaman ( Sumatera Barat ) oleh BMKG, dipercaya sebagai perayaan Puncak Hari Meteorologi Dunia ke 74, maka peluang itu dimanfaatkan oleh Bupati Sabar AS menyelaraskan dengan perayaan Titik Kulminasi di Pasaman, untuk kemajuan pariwisata Pasaman, dan sekaligus menarik wisatawan untuk datang ke Pasaman.
Hal itu langsung direspon positif oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triono kepada Bupati Pasaman, Sabar AS saat beraudiensi dengan para pejabat BMKG, Kamis 14 Maret 2024.
Kemudian, Bupati Sabar AS dalam paparannya, menjelaskan, bahwa Pasaman serius dalam mengembangkan pariwisata. Komitmen Pemkab Pasaman itu merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Terus dijelaskan, adanya beberapa kegiatan dan program telah dilaksanakan, untuk pengembangan pariwisata itu sendiri. Baik penggalian potensi alam, sejarah, budaya dan edukasi, tuturnya.
Apalagi, Pemda Pasaman, lanjut Sabar AS, juga telah melaksanakan berbagai event baik lokal maupun nasional. “Tidak hanya atraksi wisata, Pemda Pasaman juga berupaya membenahi destinasi wisata itu sendiri.” Ungkap Sabar AS.
Salah satu event yang berskala nasional yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya, adalah perayaan titik kulminasi. Fenomena alam, dan titik kulminasi ini diselenggarakan setiap tanggal 23 Maret dan 23 September setiap tahunnya.
Sedangkan, untuk tahun 2024 ini, perayaan titik kulminasi tersebut bertepatan dengan bulan suci ramadhan, dan hari meteorologi se dunia.
Maka “Pasaman Equator Festival” dalam rangka perayaan titik kulminasi ini akan diadakan selaras dengan HMD ke 74.”Kita berharap perayaan titik kulminasi di tanggal 23 Maret ini, bisa diselaraskan dengan HMDnya BMKG.” Usul Sabar AS ke BMKG.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, yakni atraksi fenomena alam titik kulminasi, peringatan hari meteorologi se dunia, talk show “Bedah langit khatulistiwa Bonjol.” Dan wisata religi/ tausiah agama. Ditambah pelestarian adat istiadat melalui penampilan seni budaya daerah, terang Bupati Pasaman ini.
Bupati Sabar AS juga mengatakan, bahwa BMKG selama ini sudah banyak membantu dan bekerja sama dengan Pemda Pasaman, melalui UPT Stasiun Geofisika Padang Panjang baik dalam atraksi titik kulminasi maupun edukasi astronomi di Pasaman, ditambah pemantauan iklim dan potensi gempa.”BMKG sudah banyak membantu selama ini, ” ujar Sabar AS.
Selanjutnya, Bupati Sabar AS menguraikan, bahwa Pasaman tepat digaris khatulistiwa dan patahan Sumatra. Kondisi ini dijadikan momentum bagi Pemda dalam memberikan edukasi untuk menjadi Geopark dan wisata alam. Begitu juga dengan garis khatulistiwa sangat berpotensi menjadikan Pasaman sebagai tempat wisata astronomi / Astro-Eko-Toursm.
Perpaduan potensi alam Pasaman sangat strategis, karenanya antara Pemda Pasaman dengan BMKG, untuk saling bergandengan tangan, menjadikan Pasaman sebagai tujuan wisata. “Sekali lagi mohon dukungan BMKG untuk peningkatan promosi pariwisata Pasaman.” Pinta Sabar AS.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat menegaskan bahwa BMKG akan menyelenggarakan peringatan puncak HMD ke 74 di Pasaman. “Pada intinya kami support sekali atas event titik kulminasi dan siap mensupport yang bertepatan dengan hari meteorologi dunia ke 74,” ucapnya
Begitu juga yang disampaikan Kepala stasiun geofisika Padang panjang, Suaidi. Ia menjelaskan, bahwa Pasaman ini punya keunikan batuan, potensi geotermal dan sesar aktif, perlu kajian bagaimana kondisi iklim digaris khatulistiwa dan banyak lagi potensi yang bisa dikembangkan di Pasaman, untuk jadikan Pasaman tujuan wisata, bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, paparnya optimis. ( Sol ).