Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Padang Pariaman

Komitmen Bupati JKA Memajukan Budaya, Kesenian Dan Kuliner Lokal Di Padang Pariaman

5
×

Komitmen Bupati JKA Memajukan Budaya, Kesenian Dan Kuliner Lokal Di Padang Pariaman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Padang Pariaman, Zaman.co.id. – Nampaknya, Komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dibawah komando Bupati Jhon Kenedy Azis ( JKA ), dalam mengangkat potensi budaya, kesenian, dan kuliner lokal terus ditunjukkan melalui pencanangan program “100 Festival”. Dimana, Sosialisasi program tersebut digelar Rabu 11 Juni 2025 di Hall IKK Parit Malintang, dan dibuka langsung oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis.

Saat itu, Bupati John Kenedy Azis, menekankan pentingnya menggali dan mengembangkan kembali potensi lokal yang dimiliki setiap nagari dan korong di Kabupaten Padang Pariaman.

“Setiap daerah memiliki kekayaan budaya, kesenian, adat istiadat, serta kuliner yang bernilai tinggi. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat menjadi sumber nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya mengingatkan.

Ia menambahkan, bahwa selama ini pariwisata Sumatera Barat masih berfokus pada keindahan alam, sementara potensi budaya, seni, dan kuliner belum digarap maksimal.

 

Lebih lanjut, Bupati Padang Pariaman ini memaparkan, bahwa data dari General Manager Angkasa Pura II, di BIM, setiap hari ada 6.500 hingga 7.000 penumpang mendarat, dan 35 persen di antaranya datang untuk berwisata. Bahkan, 10 persen merupakan wisatawan mancanegara.

 

“Ini peluang besar bagi kita untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya, kesenian dan kuliner” ungkapnya. Ia juga menekankan, pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan keberhasilan program ini.

“Saya berkomitmen membangun daerah ini, dan saya harap wali nagari serta seluruh masyarakat juga menunjukkan komitmen yang sama. Festival ini bukan sekadar acara seremonial, tapi upaya kolektif untuk membangkitkan kembali kekayaan budaya kita,” tegasnya.

 

Berbagai kegiatan budaya seperti festival layang-layang, bajulo-julo, batagak gala, batagak kudo-kudo, batagak rumah gadang, gasiang, malamang, juadah dan tulak bala, silek, ulu ambek dan lain sebagainya, direncanakan menjadi bagian dari rangkaian festival di masing-masing nagari.

“Kalau tidak kita angkat melalui festival, tradisi-tradisi ini akan tenggelam dan hilang dari ingatan. Kita ingin budaya kita dikenal dunia dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Hendri Satria, selaku panitia pelaksana, menyampaikan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah membangkitkan semangat dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya nagari serta mengembangkan ekonomi kreatif berbasis lokal, menumbuhkan citra dan daya tarik nagari, serta menggali potensi kesenian dan budaya yang ada di nagari.

 

Hal yang sama, juga disampaikan Ny. Nita Christanti Azis selaku inisiator dan tim kurator program “100 Festival”, mengungkapkan, keprihatinannya terhadap minimnya perhatian terhadap budaya lokal yang kaya, namun belum diangkat secara maksimal.

“Budaya Padang Pariaman sangat potensial. Kalau kita hanya diam, siapa lagi yang akan memelihara, dan menjaganya serta mempublikasikannya? Program ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM dan para pengrajin lokal yang memerlukan pembinaan dan perlindungan untuk mempertahankan eksistensinya,” ujarnya.

Program “100 Festival” diharapkan menjadi pemantik semangat pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif yang merata di seluruh nagari di Padang Pariaman.( RD )

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *