Kabupaten Solok, zaman.co.id – Bupati Solok, Jon Firman Pandu, SH menjadi narasumber pada Seminar Nasioal Pada Acara Dies Natalis Prodi Kajian Ketahanan Nasional Ke-42 Universitas Indonesia, Jumat (21/11/2025) di Gedung IASH Lt. 5 UI Salemba, Jakarta Pusat.
Seminar itu juga dihadiri, Wakil Kepala BP Taskin RI, Ir. Iwan Sumule, Direktur SPPB(Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan) UI diwakili, Assoc. Prof. Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T, M.T dan Para Dosen/Akademisi di Universitas Indonesia.
Selain Bupati Solok narasumber lainnya seperti, Bupati Tabanan Bali, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM dan Ketua Departemen Kajian Stratejik Ketahanan dan Keamanan SPPB UI, Dr. Palupi Lindiasari Samputra, S.Pi, MM.
Kegiatan seminar ini juga dilakukan secara virtual melalui zoom meeting yang diikuti oleh berbagai kalangan.
Direktur SPPB UI diwakili Assoc. Prof. Dr. Hayati Sari Hasibuan dalam sambutannya mengatakan bahwa, ada prinsip ketika berharap pada pembangunan berkelanjutan khususnya ketahanan pangan, adalah salah satu solusi untuk menciptakan masyarakat yang tangguh.
“Untuk mencapai situasi yang inklusif itu maka diperlukan adanya inovasi-inovasi, penelitian dan kajian serta kerjasama. Kami sangat mengapresiasi terhadap Bapak Wakil Kepala BP Taskin, serta Bupati Solok dan Bupati Tabanan yang mau bekerjasama dengan kami terkait kajian ketahanan pangan ini,” ungkap, Hayati Sari Hasibuan.
Sementara, Wakil Kepala BP Taskin RI, Ir. Iwan Sumule atas nama BP Taskin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada UI, khususnya SPPB yang telah menjalin kerjasama dengan BP Taskin.
“Meskipun angka kemiskinan di Indonesia telah mencapai titik terendah semenjak krisis ekonomi tahun 1998 yakni di angka 8,47% per Maret 2025, namun masih banyak tantangan besar yang dihadapi,” sebut, Iwan Sumule.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu dalam Paparan dan Statement selaku narasumber mengatakan bahwa, Kabupaten Solok merupakan lumbung pangan di Sumatera Barat.
“Dengan adanya seminar ini kami sangat berbahagia dan senang sekali bagaimana ke depan kajian-kajian untuk ketahanan pangan kita. Semoga sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dapat menghadirkan solusi nyata bagus masa depan pangan Indonesia,” ujar, Jon Firman Pandu. (awe/kmnf.kab.slk)

















