Pasaman , Zaman.co.id – Sebagai Pemimpin Pemkab Pasaman, Sabar AS , yang meneruskan program pemerintahan BeSar ( Benny – Sabar ), sepertinya ingin fokus memajukan daerah pasaman, dengan kondisi yang kondusif
. Makanya, ia mengingatkan pada jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Pasaman, yang ada niat atau berkeinginan berpolitik praktis, sebaiknya mundur saja, tegas Bupati Sabar AS, menjawab rumor soal ” satu komando” , dengan mengurangi beban tugas Sekda Mara Ondak, yang bakal maju pada Pilkada Pasaman 2024 nantinya.
Kayaknya, Pasaman saat ini, ujar Rustam Effendi, pangamat politik asal Pasaman, yang berdomisili di kota Padang, memang mesti ” satu komando”. Sebab, hanya satu Bupati, tanpa wakilnya, usai Benny Utama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Pasaman. Dan, bila diamati pemerintahan Benny Utama dan Sabar AS selama ini, terlihat akur- akur saja dan sangat kondusif. Padahal, pejabat – pejabat yang berseberangan waktu proses pilkada Pasaman dulu, tetap dipertahankan hingga Benny Utama melepaskan jabatannya. Sementara, banyak di daerah lain, ” bulan madunya” cuma bertahan 6 bulan, jelasnya.
Nah, kini pada saat Pemkab Pasaman dipimpinnya, tentu ia menginginkan kepemimpinannya berjalan dengan kondusif. Tentunya, terlalu naif bila Bupati Sabar membiarkan seorang pejabat, yang posisinya sangat strategis seperti Sekda Mara Ondak leluasa. Sementara , dia disebut sebut bakal ikut berkompetisi di pilkada Pasaman 2024 kelak, jelasnya.
Makanya, Bupati Sabar bersikap tegas. “Saya lebih memprioritaskan perhatian kepada percepatan pelaksanaan berbagai kegiatan dan program unggulan daerah, pelayanan terhadap publik jauh lebih utama. Itu sebabnya, urusan pemkab Pasaman, harus satu komando, agar tidak terjadi berblok- blok, yang membuat kinerja seluruh perangkat tidak maksimal, ketimbang menanggapi isu tersebut, tegas Sabar AS pada Zaman , senin, 23 November 2023 ini.
Selama kepemimpinannya, Sabar ingin berusaha semaksimal mungkin untuk tegak lurus dalam bekerja, karena saat ini tanggung jawab pemerintahan dan pelayanan ada ditangan saya, ungkapnya.
Makanya , lanjut Sabar diinstruksikan , tentang kebijakan administrasi dari kepala dinas langsung kepada dirinya , tanpa harus melalui Sekda terlebih dahulu. Hal itu, bertujuan untuk percepatan pelayanan semata. Karena, Sabar AS menilai dalam tugasnya oknum pejabat bersangkutan kerap sering melakukan tindakan tebang pilih dan lalai dalam menjalankan perannya selaku Sekretaris daerah, tuturnya.
Selain itu, tidak saja tertuju pada Sekda Mara Ondak, Bupati pasaman ini juga mengingatkan pada para ASN, agar mematuhi kode etik selaku aparatur sipil Negara. “Kalau mau berpolitik.. Silahkan berpolitik, silahkan mundur saya tandatangani surat pengunduran dirinya,” tegas Sabar AS.
Karena, jika ada ASN yang sudah memiliki niat maju dalam kontestasi politik, sementara masih aktif sebagai pegawai pemerintah sambil berpolitik praktis, nanti kerjanya bisa tidak selesai, ujarnya.Kalau memang jantan dan mau mencalonkan diri jadi kepala daerah maka, ya harus mundur dari ASN jika masih aktif.. Itu baru fair, kita harus sportif, tambahnya.
Padahal, sewaktu Bupati masih dijabat Benny Utama dan ingin mengukuhkan Mara Ondak sebagai sekdakab Pasaman, Benny Utama waktu itu sempat memberitahukan kepadanya, dan saya mendukung keputusan Benny Utama saat itu, dengan harapan sikap dan perlakuannya dalam bekerja bisa lebih baik. Dan kini kabarnya ingin maju pada Pilkada Pasaman 2024, makanya dibatasi keleluasaannya, agar kinerja jajaran Pemkab Pasaman bisa satu komando, terang Sabar. ( Sol ).
