Bukittinggi, Zaman.co.id. – Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, atas nama Pemerintah Kota Bukittinggi, salurkan bantuan sembako kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Dan, penyerahan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi tersebut, bersama unsur Forkopimda di halaman Balai Kota pada Rabu, 3 September 2025.
Pada kesempatan itu, Wako Ramlan menjelaskan, bahwa bantuan tersebut, merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Kami di pemerintah berkomitmen tidak membeda-bedakan masyarakat. Jika sesuai aturan berhak menerima bantuan, maka harus dibantu. Kita harus berlaku adil. Namun, jika sudah mampu, maka tidak lagi mendapatkan bantuan,” ujar Wako Ramlan .
Adapun, bantuan sembako bersumber dari APBD Kota Bukittinggi tahun 2025 dengan anggaran total Rp320,2 juta.
Untuk kategori lansia, tercatat 105 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima paket senilai Rp978.819 berisi beras 20 kilogram, kacang hijau 4 kilogram, minyak goreng 6 liter, sarden 4 kaleng, serta susu Anlene 4 kotak, jelasnya.
Dari jumlah itu, sebanyak 65 paket telah tersalurkan di Kecamatan ABTB, Guguk Panjang, dan Mandiangin Koto Selayan.
Bantuan penyandang disabilitas diberikan kepada 280 KPM di tiga kecamatan, dengan nilai Rp777.200 per paket atau total Rp217,4 juta. Isi paket terdiri dari beras 20 kilogram, gula 3 kilogram, minyak goreng 6 liter, sarden 4 kaleng, serta 30 butir telur, paparnya.
Kemudian, Kepala Dinas Sosial Kota Bukittinggi, Syanji Ferdy, menjelaskan , penerima bantuan merupakan warga yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Nasional dan sudah diverifikasi oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
“Sebagian penerima tidak dapat hadir secara langsung karena keterbatasan fisik, sehingga diwakili oleh pihak keluarga. Bantuan diharapkan tepat sasaran, akuntabel, serta membawa manfaat nyata dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” ungkapnya mengingatkan.
Dan, Sementara, Wali Kota Ramlan menambahkan, kualitas bantuan juga menjadi perhatian. Beras yang disalurkan menggunakan kualitas premium, yaitu beras kuriak kusuik.
“Kami sudah sampaikan ke Bulog agar bantuan untuk Bukittinggi diberikan beras kualitas terbaik. Kalau biasanya bisa 20 kilogram, tapi dengan beras premium hanya 15 kilogram, itu tidak masalah. Yang penting masyarakat mendapat kualitas terbaik,” ucap Wako Ramlan.
Terus, Wako Ramlan mengatakan, Pemerintah Kota Bukittinggi berkomitmen melanjutkan program pada tahun 2026, dengan harapan jumlah bantuan bisa ditingkatkan.
Program tersebut menjadi bagian dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat yang rentan, khususnya di kota Bukittinggi.( Yet )