Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Solok

“Tiok Lasuang Baayam Gadang, Tiok Rumah Gadang Batungganai” Di Balik Sosok Tegas H. Epyardi Asda

80
×

“Tiok Lasuang Baayam Gadang, Tiok Rumah Gadang Batungganai” Di Balik Sosok Tegas H. Epyardi Asda

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabupaten Solok, zaman.co.id –  Sejak dilantik menjadi Bupati Solok pada 26 April 2021, gebrakan H. Epyardi Asda salah satu yang tercepat di Sumatera Barat. Tidak hanya itu, postur anggaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok bahkan di cek nya  kembali.

Bupati Solok yang pernah menjabat anggota DPR RI tiga priode itu juga merombak postur anggaran tersebut, yang kini memakai sistem Anggaran Berbasis Kebutuhan Masyarakat (ABKM). Bagi H. Epyardi Asda, uang rakyat itu harus dirasakan oleh rakyatnya.

Tidak mau daerah yang Ia pimpin berjalan di tempat, gas pun diinjak oleh mantan pelaut itu. Beberapa waktu lalu aksi Bupati Solok, H. Epyardi Asda di Puskesmas Tanjung Bingkuang yang viral berdampak besar pada pelayanan Pemerintah Kabupaten Solok kepada masyarakat.

Dampak dari gerak cepat itu, Ombudsman sebagai lembaga Negara yang bertugas mengawasi penyelenggara pelayanan publik mengapresiasi dengan memberikan penghargaan kepada Bupati Solok, karena menilai pelayanan dari pemerintah daerah yang dahulunya terendah menjadi tertinggi di Sumatera Barat.

Sejak saat itu, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan H. Epyardi Asda terus mendapat pengharaan nasional dan internasional. Kabupaten yang dahulunya tidak dikenal kini jadi perbincangan di tengah masyarakat dan beberapa daerah lainnya.

Bagi H. Epyardi Asda, menjadi Kepada Daerah di kampung halamannya adalah jalan pengabdian, bukan hanya tebar pesona, senyum-senyum tetapi maling uang rakyat. Tidak ingin seperti itu, H. Epyardi Asda ditempa hidup apa adanya, menjadi diri sendiri, dan tentunya tegas.

Sang Kapten kapal itu ingin mambangkik batang tarandam. Diakui itu bukan pekerjaan yang mudah. Untuk itu pada 29 Oktober 2021 Ia mencetuskan membentuk Solok Super Team (SST) untuk menyatukan semangat pegawai di bawah lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok.

Hasilnya, dengan Solok Super Team (SST) banyak akselerasi dilakukan. Mulai penghargaan dari sektor pendidikan, hingga UMKM, tidak kalah penting meningkatnya kunjungan wisatawan selama 2023, tembus 1 juta lebih wisatawan.

Karakter pemimpin dari H. Epyardi Asda semakin terlihat ketika Ia tampil membela masyarakatnya yang tidak mendapat keadilan. Sang Bupati berdiri terdepan membela warganya. Pantang baginya warganya dilecehkan dan dimanfaatkan oleh politisi kutu busuk.

Di salah satu nagari contohnya, ada masalah tapal batas dengan salah satu kabupaten tetangga. H. Epyardi Asda langsung menelfon bupati yang bertetangga tersebut. Ia tidak ingin masyarakatnya terganggu karena tapal batas dengan daerah lain.

Bupati Solok juga pernah mendapat laporan terkait adanya mobil ambulans Pemerintah Kabupaten Solok di salah satu nagari digunakan untuk kepentingan pribadi. Ia mengambil sikap dengan meletakkan mobil itu di kecamatan agar bisa berlaku adil.

Memimpin bagi H. Epyardi Asda harus tegak dan terdepan untuk masyarakatnya. Demi rakyatnya risiko ia tempuh. Ia tidak ingin manjadi manusia yang biasa-biasa, teringat kata Buya Hamka, kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar bekerja kera juga bekerja.

Dan yang paling Ia ingat adalah pesan dari Ustad Abdul Somad ketika berkunjung ke kediamannya di Singkarak. Ustad yang disapa UAS itu berpesan, jadikan kekuasaanmu untuk membela agamamu dan kampung halaman.

Apalagi Kabupaten Solok adalah tampek darah tatumpah, tali pusek nan ditanam. Dan orang Minangkabau juga mengenalnya istilah “tiok lasuang baayam gadang, tiok rumah gadang batungganai.” (kmfo.kab.slk)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *