Kabupaten Solok, Zaman.co.id – Bupati Solok, H. Epyardi Asda dan Ketua TP-PKK, Ny. Emiko dikukuhkan sebagai Duta Orang Tua Hebat bersama dengan Bupati dan Ketua TP-PKK Kab. Tabanan Bali pada acara Gebyar Bina Keluarga dan Balita (BKB) untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Selasa (12/12/2023) di Auditorium BKKBN, Jakarta.
BKKBN menyelenggarakan Gebyar BKB 1000 HPK dalam rangka menyosialisasikan inovasi Bina Keluarga Balita (BKB) untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan memberikan apresiasi kepada para pengelola dan pelaksanaan BKB untuk 1000 HPK, serta mendorong para wisudawan Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) menjadi agen sosial dengan menyebarluaskan informasi terkait pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak khususnya 1000 HPK di wilayahnya masing-masing.
Pada momen Gebyar BKB untuk 1000 HPK yang dibuka Menko PMK Muhadjir Effendi tersebut, Kabupaten Solok juga keluar sebagai juara 2 dalam Pelaksanaan Praktik Baik Audit Kasus Stunting (Petik Aksi) III dan IV Tahun 2023.
Pengukuhan sebagai Duta Orang Tua Hebat itu terbilang cukup prestisius, karena hanya ada 2 daerah yang mendapatkannya di Indonesia. Selain Bupati dan Ketua TP PPK Kabupaten Solok, juga diterima oleh Bupati Tabanan Bali.
Bupati Solok, H. Epyardi Asda usai dikukuhkan dalam pidatonya menyebutkan, dimana faktor utama penyebab stunting yakni ekonomi masyarakat yang masih rendah. Oleh karena itu, untuk pencegahan dan penanganannya, harus dibenahi dari segala sisi.
Melalui metode Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat Bupati Solok bersama seluruh OPD selalu datang berkunjung ke tengah-tengah masyarakat baik di tingkat Desa maupun Kecamatan untuk membina dan mendengarkan aspirasi dan usulan-usulan masyarakatnya.
Dengan usulan masyarakat maka Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan dan pembangunan yang tepat sasaran, sehingga akan ada peningkatan ekonomi pada masyarakat, Jika ekonomi masyarakat telah meningkat maka akan berdampak pada konsumsi makanan dan pola hidup sehat sehingga Stunting dapat teratasi.
“Persoalan ini, tidak bisa dilakukan dari satu sektor saja, tapi dari seluruh lini kita ‘keroyok’. Seluruh instansi dan OPD dalam Solok Super tim kita libatkan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,” ungkap, H. Epyardi Asda.
“Peranan Kepala Daerah bersama dengan Super Teamnya harus ada ditengah-tengah masyarakat memberikan pemahaman dan memberikan setiap apa saja kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat itu sendiri” tegasnya.
Selain faktor ekonomi, menurut Bupati Solok, stunting juga tidak terlepas dari faktor masih kesadaran masyarakat akan resiko stunting. Kepedulian masyarakat akan kesehatan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencegahan stunting.
“Kita punya berbagai program dalam penanggulangan dan pencegahan kasus stunting. Dan dari program-program itu bisa menurunkan kasus stunting pada balita di Kabupaten Solok,” beber, H. Epyardi Asda.
Apalagi sebut Bupati Solok, program-program itu merupakan wujud atas berbagai kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kabupaten Solok menjalankan sistem anggaran berbasis kebutuhan masyarakat, sehingga program yang dijalankan betul-betul efektif dan efisien serta tepat sasaran.
“Di Kabupaten Solok, selain aksi nyata penanggulangan stunting, kita juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Nanti, muaranya kaum ibu bisa memenuhi akan kebutuhan gizi, mulai saat hamil hingga anak usia balita,” ujar, H. Epyardi Asda.
Kabupaten Solok turut mengisi rangkaian acara Gebyar BKB Untuk 1000 HPK dengan menampilkan kesenian sastra berupa puisi dengan judul Cinta Kasih di 1000 HPK, karya, Lusi Bidasari yang dibacakan Ketua TP-PKK Kab. Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda bersama Ananda Faeyza Marzaqah serta Kesenian Tari Piriang Badarai oleh Sanggar Lubuak Limpapeh Kabupaten Solok. (Awe)
