Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Solok

Ulama Tarekat Se-Sumbar Dukung H. Epyardi Asda Untuk Kebangkitan Pembangunan

82
×

Ulama Tarekat Se-Sumbar Dukung H. Epyardi Asda Untuk Kebangkitan Pembangunan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kabupaten Solok, zaman.co.id –  Viralnya sosok Bupati Solok,H. Epyardi Asda dengan karakternya yang tegas dan memperlihatkan sikap yang apa adanya, semakin mendapat respon positif di masyarakat. Sikapnya yang tetap maju untuk membangun kampung halamannya menampakkan hasil.

Ruas jalan Kabupaten Solok semakin membaik, pelayanan publik mendapat nilai tinggi, sektor pendidikan dapat penghargaan, pariwisatapun berkembang. Hal ini juga yang membuat tokoh adat, agama dan sosial memberikan dukungan moral.  Seperti yang terjadi pada Jumat malam (05/04/2024) di Cambai Hill atau objek wisata Bukit Cambai. Puluhan ulama tarekat se-Sumatera Barat bertemu dan buka puasa bersama dengan Epyardi Asda.

“Alhamdulilah kami bisa bertemu dengan pak Epyardi Asda, kami mendengarkan langsung bagaimana beliau membangun Kabupaten Solok dengan sikapnya yang tegas. Dan kami melihat memang menjadi kepada daerah itu harus mempunyai karakter dan jejaring yang kuat terutama di pusat. Sehingga yang menjadi pimpinan itu bisa menggaet bantuan dalam bentuk apapun dari pusat,” tutur, Sutan Tuanku Mudo Ismed Ismail salah satu ulama tarekat di Sumbar.

Ia mencontohkan, di Sumbar sendiri jalan tol sampai saat ini belum selesai. Menurutnya kelemahan itu terletak pada jejaring dalam meyakinkan masyarakat, dan pemerintah pusat. Ia mengatakan, sebagai pemimpin harus mengayomi semua lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan. Terutama di Sumbar yang memiliki karakter kuat dalam adat istiadat dan agama.

“Kami melihat beliau, punya banyak koneksi apalagi anaknya juga anggota DPR RI Komisi V. Ini akan mempermudah untuk membawa anggaran pusat ke daerah. Jadi jangan membeda-bedakan. Kalau satu aliran sama pemimpinnya maka dibantu, kalau beda tak mau membantu. Semua harus diayomi,” sebut, Sutan Tuanku Mudo Ismed Ismail.

Terkait dengan viralnya pernyataan Bupati Solok, H. Epyardi Asda tentang Gharin, menurutnya itu bukan penghinaan justru untuk memacu semangat gharin agar terus berbuat untuk nagarinya. Hal itu tidak lepas dari karakter kuat dan tegas H. Epyardi Asda yang tampil apa adanya.

“Itu bukan penghinaan, cuma itu digiring oleh orang-orang tertentu. Saya melihat justru beliau loyal. Ini bisa terlihat Pak H. Epyardi Asda punya pondok pesantren dan masjid milik pribadinya. Ia juga dekat dengan ulama-ulama. Itu lah beliau. Apa adanya dan memang ia tegas tapi niatnya tak lebih hanya ingin membangun nagari dan kampung halamannya. Dan kami doakan beliau tetap tegar dan kuat untuk berjuang dengan niatnya yang tulus,” kata, Sutan Tuanku Mudo Ismed Ismail.

Sebagai pemilik pesantren, Bupati Solok, H. Epyardi Asda merasa terhomat bisa bertemu dengan ulama dan guru-guru tarekat yang juga memiliki pesantren dan pondok mengaji.  Dirinya merasa senang karena bisa menjalin tali silaturahmi dengan ulama tarekat.

“Saya hanya bisa berharap buya, tuanku semua bisa menikmati keindahan Kabupaten Solok. Dan terkait karakter saya dan apa yang telah saya bangun di kampung halaman, ini semua bentuk pengabdian saya,” ungkap, H. Epyardi Asda.

Dijelaskannya, sebagai kepada daerah harus mempunyai karakter yang tampil untuk warganya. Dan ia pun mengakui tidak bisa lunak jika harus menipu rakyatnya. Untuk melakukan perubahan di daerah butuh kekuatan ekstra dan kemauan yang tinggi. Bahkan rela berkorban banyak hal.

“Biarlah saya menjadi diri saya sendiri, dari pada harus menipu rakyat saya. Niat saya hanya untuk mengabdi. Kalau pun ketegasan saya viral dan mendapat respon masyarakat, saya berharap itu bisa menjadikan kita semua tampil apa adanya,” tutur, H. Epyardi Asda.

“Saya ikhlas menghibahkan sisa hidup ini demi kebangkitan dan kemaslahatan umat di Sumbar ini. Kalau tantangan saya sudah biasa. Dan tantangan itu bukan untuk dihindari tapi dihadapi. Siang saya berjuang malam saya bersujud melantunkan doa,” tambahnya.

Bupati Solok itu juga mengatakan bahwa dengan dukungan para ulama tarekat ia meyakini, semua usaha dan perjuangannya akan dicatat sebagai bentuk pengabdian.

“Dan saya meyakini apa pun hasilnya, saya berjuang untuk membangun semua sudah dicatat di lauhul mahfudz. Allah tidak akan mengubah nasib kita kalau tidak kita sendiri yang ingin mengubahnya,” ujar, H. Epyardi Asda akhiri sambutannya. (Awe)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *